Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Jumat, 18 September 2015
A. PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA
1. Jatuhnya Daerah-Daerah di Wilayah
Nusantara ke dalam Kekuasaan
Pemerintah
Belanda
Sebelum
dijajah bangsa asing , Indonesia terdiri atas beberapa kerajaan yang merdeka.
Diantara kerajaan-kerajaan itu ada yang kekuasaannya meliputi seluruh Nusantara
, seperti kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Kekayaan
hasil alam Indonesia berupa rempah-rempah menarik bangsa asing untuk datang ke
Indonesia. Seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang.
Portugis merupakan bangsa asing yang
pertama masuk ke Indonesia . Mereka mendarat di kepulauan Maluku yang kaya
rempah-rempah pada tahun 1511 dan akhirnya menguasai perdagangan di Pulau
tersebut. Tak lama kemudian Bangsa Spanyol juga datang ke Maluku pada tahun
1521.
Tahun
1596 , Belanda datang ke Indonesia , dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Mendarat di Kepulauan Banten, Jawa Barat. Mereka ingin menguasai perdagangan di
tanah air kita. Kemudian Belanda mendirikan perkumpulan dagang yang disebut VOC
( Vereenigde Oost Indische Compagnie ) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur.
Dari Banten, Belanda terus berusaha
untuk meluaskan kekuasaannya sehingga berhasil menguasai Nusantara. Dengan cara
menghasut dan memfitnah , bangsa Belanda dengan mudah berhasil mewujudkan
keinginannya untuk menguasai wilayah Nusantara. Politik adu domba dijalankan
oleh Belanda dengan memanfaatkan para raja dan pembantu dekat raja , sehingga
terjadi konflik diantara mereka. Mereka juga tergiur dengan iming-iming harta
dari kaum penjajah, tanpa menyadari bahwa kedatangan mereka tersebut akan
menyengsarakan rakyatnya.
2.
Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Yang Memberatkan Rakyat
Kerja
paksa pada masa penjajahan Belanda disebut Kerja Rodi. Rakyat Indonesia dipaksa
bekerja Untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan tanpa mendapatkan
upah. Proyek pembangunan jalan sepanjang 1000 km yang terbentang dari ujung
Jawa Barat sampai Jawa Timur itu dipimpin oleh seorang Jendral Belanda yang
bernama Daendels. Itulah sebab mengapa jalan tersebut di sebut dengan Jalan
Daendels. Selama pembangunan jalan, banyak korban yang mati karena kelaparan ,
kehausan, atau karena dicambuk. Selain itu masih banyak kerja paksa yang
dilakukan oleh Belanda, seperti membangun jembatan, menebang kayu dan pembuatan
tempat-tempat pertahanan yang semuanya itu adalah untuk kepentingan penjajahan
Belanda.
Disamping kewajiban kerja paksa,
penjajah Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa yang diciptakan oleh Van
Den Bosch. Dalam sistem ini rakyat harus menyediakan sebagian tanahnya untuk
ditanami tanaman-tanaman yang laku dijual di Eropa, seperti kopi, tembakau,
tebu, dan lain-lain. Hasil tanaman ini harus diserahkan kepada pemerintahan
Belanda untuk dibeli dengan harga yang telah ditetapkan. Tanah yang digunakan
untuk tanam paksa dibebaskan dari pajak tanah. Bagi mereka yang tidak mempunyai
tanah harus bekerja di kebun perusahaan pemerintah selama 65 hari tiap
tahunnya. Karena ketidakadilan ini, sistem tanam paksa banyak mendapat kecaman
dari bangsa Belanda itu sendiri.Salah satu kecaman ini datang adri Eduard
Douwes Dekker, yang terkenal dengan nama samaran Multatuli. Pada tahun 1860 ia
menulis buku yang berjudul “ Max Havelaar “ yang berisi lukisan penderitaan
rakyat pada waktu itu.
Penjajah juga selalu berusaha memaksakan
monopoli dagangnya dimana-mana dengan berbagai cara. Para pedagang Indonesia
dilarang mengadakan hubungan dagang dengan bangsa lain selain Belanda.
3. Perjuangan Para Tokoh Daerah
Untuk Mengusir Penjajah
A. Perjuangan Sultan Agung
Adalah
raja mataram yang paling terkenal. Untuk mengusir belanda, Sultan Agung
mengerahkan 10.000 prajurit ke Batavia, namun serangan ini gagal. Sebab,
Belanda mendapat bantuan dari daerah lain.
Belajar
dari kegagalan yang pertama , tahun 1629 Sultan Agung menyerang lagi, namun
serangan ini pun mengalami kegagalan, karena belanda membakar gudang-gudang
beras persediaan bahan makanan bagi prajurit mataram. Akibatnya prajurit
mataram kekurangan bahan makanan dan terjangkit berbagai macam penyakit.
Walaupun telah 2 kali mengalami
kegagalan , Sultan Agung telah menujukan kepada Belanda bahwa bangsa Indonesia
tidak mau dijajah. Beliau berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.
B. Perjuangan Pattimura
Pattimura
adalah pahlawan dari Maluku. Belannda menguras semua hasil alam yang dimiliki
Kepulauan Maluku, seperti Rempah-rempah, akibatnya rakyat hidup sengsara dan
menderita. Melihat hal itu Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku untuk mengusir
Belanda. Pasukan Pattimura berhasil merebut benteng Duursted pada tanggal 16
Mei 1817. Dalam peristiwa ini menewaskan Residen Van Den Berg dan sebagai
balasan atas kekalahannya ,Belanda mendatangkan bala bantuan yang lebih banyak
dan dengan senjata lengkap untuk merebut benteng itu kembali.
Pattimura pantang menyerah dan tidak
takut terhadap Belanda. Dengan bantuan seorang pahlawan putri yang bernama
Kristina Matra Tiahahu, pattimura bersama rakyat berjuang terus untuk mengusir
Belanda. Namun pattimura berhasil ditangkap oleh Belanda dan kemudian dibujuk
untuk bekerjasama , namun ditolak dengan tegas. Akibat penolakan ini, Belanda
memutuskan untuk menghukum gantung pattimura dan pattimurapun berkata dengan
lantang : “ Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi pattimura-pattimura muda
akan bangkit.”
C. Perjuangan Untung Suropati
Wilayahnya
dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Perlawanan Untung Suropati dipicu oleh
ketidak adilan dan penghianatan bangsa Belanda terhadap Bangsanya. Perlawanannya
dimulai tahun 1686 di Jawa Barat, kemudian diteruskan ke Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Di jawa Tengah Untung Suropati mendapat bantuan dari Sunan Amangkurat II
. Dikartasura, Untung suropati berhasil mengusir pasukan Belanda dan membunuh
pimpinannya Kapten Tack. Setelah sebagian daerah Jawa Timur berhasil dikuasai,
Untung Suropati kemudian mengangkat dirinya sebagai adipati Wiranegara. Pusat
pemerintahannya di Bangil, Jawa Timur. Kedudukan Untung Suropati semakin kuat
setelah Amangkurat III menggabungkan diri.
Tahun1706 dibantu pasukan Mataram,
Belanda menyerang Bangil . Kota Bangil di pertahankan mati-matian, hingga
banyak menimbulkan korban dari kedua belah pihak, termasuk Untung Suropati.
D. Perjuangan pangerandiponegoro
Dengan
segala siasat, belanda berhasil menanamkan pengaruhnya di kerajaan Mataram.
Rakyat ditindas dengan beban berat seperti kerja rodi dan diberlakukannya
bermacam-macam pajak. Kerajaan Mataram pun dipecah menjadi 4 kerajaan kecil
yaitu Surakarta, Jogjakarta, Mangkunegara, dan Paku alaman. Cara hidup sebagian
bangsawan Mataram sangat dipengaruhi oleh Belanda, sehingga menyimpang dari
norma ajaran Islam.
Melihat
keadaan itu Rden Mas Ontowiryo(Pangeran Diponegoro) dari kasultanan Yogyakarta
berkeinginan mengusir Belanda. Perang dimulaisetelah Belanda membuat jalan
melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Berlangsung tahun 1825-1830 dengan
pusat pertahanan di Selarong. Pimpinan yang membantu pangeran Diponegoro dalam
perang ini adalah pangeran Mangkubumi, Kiai Mojo, dan Sentot Pawirodirjo.
Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya. Siasat ini berhasil. Perang
kemudian meluas kedaerah Banyumas, Kedu, Surakarta, Semarang, Demak, Grobogan,
Rembang, dan Madiun.
Karena kualahan, Jendral De Kock
melakukan suatu tipu muslihat denan cara menyerah. Belanda menyusun strategi
untuk berpura-pura ingin melakukan perundingan untuk menangkap Pangeran
Diponegoro. Perundingan dilaksanakan di Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap
dan diasingkan ke Menado yang kemudian dipindahkan ke Makasar sampai wafatnya
tahun 1855.
E. perjuangan Tuanku Imam Bonjol
Perlawanan
rakyat di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat, terhadap Belanda dipimpin oleh
Imam Bonjol. Perlawananyang disebut juga perang Paderi ini berkobar mulai tahun
1821 -1837.
Pada
awalnya, perang Paderi terjadi karena adanya perselisihan antara kaum adat dan
kaum Paderi. Kedua kaum tersebut tidak sepakat mengenai pelaksanaan ajaran
Islam. Kaum Paderi berkehendak untuk melaksanakan ajaran Islam secara murni dan
tidak tidak terpengaruh adat, sedangkan kaum adat berpendapat sebaliknya.
Masing-masing golongan saling mempertahankan pendapatnya, sehingga pertikaian
pun tidak terelakan lagi.
Peristiwa
ini merupakan kesempatan baik bagi Belanda untuk merebut Sumatra Barat, degan
siasatnya yaitu politik adudomba. Belanda kemudian membantu pihak yang
lemah,yaitu kaum adat,untuk menghadapi kaum Paderi.Kesua kaum itu sama-sama
menyadari bahwa peristiwa ini hanya akan menguntungkan Belanda semata.Kaum Paderi
dan Adat kemudian bersatu melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Namun
sayang,akibat taktik licik belanda,Tuanku Imam Bonjol di tangkap.Beliau
diasingkan ke Cianjur dan tidak lama kemudian dipindahkan ke Ambon dan Makasar
sampai wafatnya.
F.Perjuangan pangeran Antasari
Pangeran
Antasari adalah pejuang dan pahlawan dari kalimantan.Bertepatan dengan
penggantian tahta kerajaan, Belanda menghendaki Tamjid Illahi untuk naik
tahta,hal ini untuk menguntungkan Belanda.Melihat hal ini kemudian rakyat
mendekati Pangeran Hidayattulah yang lebih berhak menduduki tahta
kerajaan.Belanda berusaha menyelesaikan permasalahan dengan cara
kekerasan,akibatnya perlawanan rakyat mulai berkobar pada tauhun 1859 di bawah
pimpinan Pangeran Hidayattulah.Namun Pangeran Hidayattulah tertangkap dan di
asingkan di Cianjur.
Pangeran
Hidayattulah digantikan dengan Pangeran Antasari, Pangeran Antasari dan rakyat
kalimantan mempertahankan wilayah kalimantan dengan mati-matian sampai tahun
1863.
G.Perjuangan rakyat Aceh
Dimulai
tahun 1873 terjadi karena Belanda ingin menguasai Aceh yang terlentak dipintu
gerbang selat malaka.Letak Aceh sangat strategis untuk menguasai Nusantara.
Serangan
pertama Belanda di bawah pimpinan Jenderal Kohler berhasil di patahkan oleh
pasukan rakyat Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar,Cut Nyak Dien,
Teuku Cik Di Tiro, Panglima Polem dan Cut Mutia.Jenderal Kohler tewas dan
prejutitnya kembali ke Batavia. Dengan segala taktik Belanda berhasil menguasai
Kotaraja. Hendak menguasai daerah di luar kota, Jenderal Pel tewa dalam perang.
Belanda menggunakan siasat kultur stelsel yang bersifat mempertahankan diri
dalam benteng, namun gagal. Teuku Umar berhasil memperdayai Belanda denga cara
menyerah dan kembali menyerang Belanda. Padatun 1899 Teuku gugur di medan
perang sebagai pahlawan bangsa, namun perlawanan rakyat terus berkobar sampai
tahun 1903.
H. perlawanan Sisingamangaraja XII dan
Rakyat Batak
Dipimpin
oleh Raja Batak sisingamangaraja XII di daerah Tapanuli, tahun 1883-1907. Pada
tahun 1907 Sisingamangaraja tertembak dan gugur, namun sesuai kepercayaan
rakyat Batak rohnya dipercaya masih ada melawan penjajah Belanda, dan rakyat
Batak dengan semangat melanjudkan perjuangan melawan Belanda
B. PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
1. pendudukan Jepang di Indonesia
Berakhirnya
penjajahan Belanda tidak berarti berakhirnya masa penjajahan di
Indonesia. Setelah dijajah Belanda, Indonesia jatuh ketangan Jepang. Dengan
tujuan mengaruk kekayaan alam di Indonesia.
Pendudukan
ini diawali dengan meletusnya perang dunia II tahun 1939. Perang
dunia II adalah perang antara blok negara sekutu melawan Jerman, Italia, dan
Jepang. Blok negara sekutu terdiri atas, Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Cina dan Belanda.
Pada
tahun 1941, Jepang berhasil merebut dan menduduki Malaysia, Hongkong, Filipina,
dsn Singapura. Dari Singapura, bala tentara Jepang maju menyeerbu Indonesia
yang waktu itu masih dijajah Belanda. Jepang berhasil merebut dan menduduki
Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang di kalijati, Purwakarta, jawa Barat.
Pada
bulan April 1942, pemerintah Jepang mengkampanyekan gerakan tiga A, yaitu:
- Jepang cahaya
Asia
- Jepang
pelindung Asia
- Jepang
pemimpin Asia
Namun gerakan ini tidak mendapat
dukungan rakyat, lahirlah gerakan pemuda yang berhalauan kebangsaan bernama
barisan banteng. Namun kemudian dibubarkan oleh Jepang karena tidak
menguntungkan. Kemudian pemerintah Jepang mendirikan Pusat Tenaga
Rakyat(putera). Jepang mengangkat 4 orang tokoh nasional(4 serangkai) yaitu Ir
Sukarno, Drs Moh Hatta, Ki Hajar Dewntara, dan KH Masmansyur sebagai pemimpin.
Empat serangkai tersebut bersedia menerima penunjukan dan pengangkatan Jepang,
namun mereka mempunyai maksud dan jutuan yang berbeda dengan maksud dan tujuan
Jepang. Empat serangkai ingin menggunakan putera sebagai wadah perjuangan
bangsa indonesia bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri merebut kemerdekaan.
Jepang tidak pernah merasakan sumbangan putera bagi kepentingannya, putera
dibubarkan dan Jepang membentuk Jawa Hokokai(kebaktian rakyat Jawa).
Jepang
mulai digempur oleh sekutu dan menggerakkan para pemuda Indonesia untuk
membantu para sekutu. Pemuda-pemuda yang dididik setang militer tersebut
dihimpun dalam beerbagai organisasi seperti Seinenden(barisan pemuda), dan
Keibodan(barisan pembantu polisi). Jepang juga membentuk tentara pembela tanah
air(peta). Sebagai pemimpin peta Supriadi. Bnanyak para pemuda yagn
memanfaatkan kesempatan belajar sebanyak-banyaknya dalam bidang kemiliteran
untuk mempersiapkan diri menyongsong kemerdekaan tanah air.
2. Sebab dan Akibat Pengerahan Tenaga
Romusha Oleh Jepang Terhadap Indonesia
Jepang
di zaman dahulu sangat berbeda dengan Jepang di zaman sekarang. Dahulu adalah
penjajah yang sangat kejam bagi Indonesia, sekarang Jepang terkenal sebagai
negara yang maju khususnya dibidang industri.
Di
masa pendudukan Jepang rakyat Indonesia sangat menderita karena Jepang lebih
kejam dari Belanda. Jepang ingin mencari keuntungan negrinya sendiri. Hal ini
mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia, yakni makanan sulit didapat
sehingga kelaparan terjadi dimana-mana, pakaian pun sulit didapat, rakyat pun
terpaksa memakai kain yang terbuat dari kaurng goni. Semua kegiatan ditujukan
untuk kepentingan Jepang. Rakyat dipaksa menanam tumbuhan jarak karna minyaknya
digunakan pelumas mesin-mesin perang dan pesawat terbang Jepang.
Seperti
penjajah Belanda, Jepang pun menetapkan kerja paksa bagi Indonesia. Kerja paksa
ini disebut romusha. Romusha dipakai karena Jepang ingin melindungi dirinya
dari dari serangan sekutu dengan cara membangun benteng-benteng dan
jalan-jalan. Akibatnya rakyat indonesia sangat menderita karena para romusha
dipaksa bekerja tanpa upah. Bahka ada rakyat yang ditangkap dan dikirim untuk
romusha ke luar jawa atau luar negeri. Rakyat yang dijadikan romudha tidak
hanya laki-laki tapi juga perempuan. Banyak juga romusha yang jatuh sakit dan
meninggal dunia. Penderitaan rakyat sangat berat. Sebagai romusha rakyat tidak
ada bedanya dengan budak yang menerima perlakuan kejam dari penjajah.
C. TOKOH PENTING PERGERAKAN NASIONAL
1.
RADEN AJENG KARTINI
Lahir pada tanggal 21 April 1879
di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. R.A Kartini merupakan putri dari
Bupati Jepara yang bernama Sasraningrat. R.A Kartini adalah salah seorang
diantara anak-anak yang beruntung bisa mengenyam pendidikan . Ia merupakan
murid yang cerdas sehingga dapat menamatkan pelajarannya ditingkat SD. Namun
sayangnya, RA Kartini dilarang melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah
karena sesuai aturan yang ada, anak gadis yang berusia 12 tahun harus mulai
dipingit dan tidak boleh keluar rumah. Larangan itu dipatuhi oleh Kartini
dengan ikhlas karena rasa cinta dan hormatnya kepada orang tua. Walaupun
dipingit, ia ingin agar perempuan Indonesia mendapatkan pendidikan yang tinggi
. Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesianya tidak akan maju apabila kaum
perempuannya terbelakang. Cita-cita ini sering ditulis dalam surat-surat
kartini yang dikirimkan kepada sahabatnya dinegara belanda. Surat-surat yang
ditulis dalam bahasa Belanda itu kemudian dikumpulkan dan dibukukan oleh
YH.Abendanon. selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Armyn Pane
dengan judul “ Habis Gelap Terbitlah Terang “.
RA Kartini bersama suaminya yaitu
seorang Bupati di Rembang bernama Adipati Joyo Adiningrat mendirikan sekolah
perempuan.
RA Kartini wafat pada tahun 1904 dan
dimakamkan di Mantingan , Kabupaten Rembang , Jawa Tengah.
2.
DEWI SARTIKA
Dewi Sartika adalah seorang
perempuan yang dilahirkan di Bandung, Jawa Barat. Seperti halnya kartini, Dewi
Sartika juga bercita-cita mengangkat derajat kaum perempuan dan mencerdaskan
bangsanya. Ia juga mendirikan sekolah untuk kaum perempuan. Dan berusaha keras
mengangkat derajat kaum perempuan setingkat dengan kaum laki-laki.
3.
KI HAJAR DEWANTARA
Yang sebelumnya dikenal dengan
nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat, sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
Sejarah pendidikan beliau,setelah
menamatkan Sekolah Dasar Belanda (ELS), beliau meneruskan ke STOVIA ( Sekolah
Dokter Bumi Putera ). Beliau juga aktiv menulis untuk berbagai surat kabar,
seperti Sedyotomo, Midden Java , De Express dan Utusan Hindia.
Pada tanggal 25 Desember 1912 ,
R.M. Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (IP) bersama dengan
Danudirja Setiabudi dan dr.Cipto Mangunkusumo. Kemudian pada tahun 1913 beliau
ikut membentuk Komite Bumi Putera yang bertujuan menentang maksud pemerintah
Belanda untuk merayakan 100 tahun bebasnya negara itu dari penjajahan Perancis.
Tulisan beliau yang berjudul “ Als ik een Nederlander was “ ( Sekiranya Aku
Seorang Belanda ), menyindir Pemerintah Belanda dengan sangat pedas sekali.
Karena tulisan ini, beliau dibuang ke negeri Belanda pada bulan Agustus 1913.
Masa pembuangan ini dimanfaatkan oleh RM Suwardi Suryaningrat untuk belajar
mengenai pendidikan dan pengajaran sampai memperoleh Europeesche Akte ( Akta
Guru Eropa ).
Setelah menamatkan sekolahnya, Ki
Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan kemudian mendirikan Perguruan Taman
Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Walaupun mendapat banyak ritangan
dalam perjuangannya dibidang pendidikan , kegiatan Ki Hajar
Dewantara dalam dunia politik tetap berjalan. Tahun 1943, Ki Hajar
Dewantara Ikut membentuk Putera dan menjadi salah seorang pemimpinnya bersama
dengan Ir.Soekarno , Drs.Moh Hatta, dan KH Mas Mansyur. Karena pengalaman dan
perjuangan beliau di bidang pendidikan, Ki Hajar sempat menjabat Menteri
Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan di zaman kemerdekaan. Pada tanggal 26
April 1959, Beliau wafat dan di makamkan di Yogyakarta.
4.
DOUWES DEKKER
Ernes Eugene Douwes Dekker atau
lebih dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi, Lahir di Pasuruan , Jawa Timur
pada tanggal 8 Oktober 1879. Beliau merupakan campuran dari Belanda, Jerman ,
Perancis,dan jawa.
Beliau pemimpin harian De Express. Pada
tahun 1912 bersama Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusuma mendirikan
Indische Partij, partai politik pertama yang lahir di
Indonesia. Karena kegiatannya dalam komite Bumiputera , Danudirja
Setiabudi dibuang ke negeri Belanda pada tahun 1913. Setelah lima tahun dalam
pembuangan , Beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan perguruan Ksatrian
Institut. Kegigihan dalam perjuangannya menyebabkan beliau berulang kali
dipenjarakan. Terakhir kali beliau dibuang kembali ke negeri Belanda setelah
sebelumnya pada tahun 1941 dipenjarakan di Jakarta. Ketika perang Dunia II
selesai, beliau pulang ke Indonesia secara diam-diam dan ikut membantu
perjuangan kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka, Danudirja Setyabudi diangkat
sebagai Menteri Negara dalam kabinet Syahrir III dan menjadi penasihat delegasi
RI dalam perundingan-perundingan dengan Belanda.
Beliau wafat dan di makamkan sebagai
seorang muslim di Bandung pada tanggal 28 Agustus 1950
- Back to Home »
- tugas »
- perlawanan bangsa indonesia melawan penjajah di berbagai daerah
Related Posts :
tugas